Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sunami di Perairan Selat Sunda
Warunghepinews - Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum dapat menyimpulkan pemicu tsunami
yang terjadi di Perairan Selat Sunda karena aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Longsoran Gunung Krakatau Bisa Picu Tsunami jika di Atas VEI 6 |
Kabid Mitigasi Gunung Api Wawan
Irawan mengatakan, tim harus melakukan pengecekan dan pendalaman ke lapangan.
Ia menyebutkan, jika dilihat dari kegempaan, tsunami yang terjadi di wilayah
Selat Sunda bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
Tremor atau
getaran pada Gunung Anak Krakatau terjadi sejak bulan Juni. Letusan terbesar
terjadi pada November 2018. Dengan lontaran lava yang keluar, kecil kemungkinan
berpotensi memicu tsunami.
jelas itu bukan
karena letusan (Gunung Anak) Krakatau. Tapi yang perlu kita cek itu adalah
apakah ada longsoran di tubuh Krakatau dan mengakibatkan tsunami. Itu juga
kalau terjadi longsoran perlu yang besar sekali sehingga menimbulkan tsunami,"
kata Wawan, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018).
Berdasarkan sejarahnya, longsoran pernah terjadi pada Gunung Krakatau tahun
1883. Untuk memicu gelombang tsunami ini diperlukan longsoran yang masif
(besar). "Sejauh ini pernah terjadi di Krakatau itu pada tahun 1883. Salah
satunya longsoran tubuh Gunung Krakatau itu. Besaran longsoran itu mungkin
harus di atas VEI atau volcano eruption indeks-nya 6.
Di Indonesia salah
satunya yang satu itu ya tahun 1883 itu. Krakatau-nya yang longsor. Saat itu
Krakatau ada tubuhnya juga terus hancur, kemudian tumbuh lagi dia," jelas
Wawan.
Baca juga : Laga seru antara Cardiff City vs Manchester United akan tersaji pada lanjutan Liga Inggris Pekan ke-18
Saat ini, tim PVMBG bertolak ke lokasi kejadian untuk mengecek
langsung ke lapangan, memastikan apakah tsunami tersebut karena letusan Gunung
Anak Krakatau atau ada pemicu lainnya seperti longsoran. "Saat ini coba
cek ke lapangan apakah betul pasang laut tsunami itu karena letusan Krakatau
atau ada longsoran," kata dia. Kasubid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami
Wilayah Barat PVMBG Ahmad Solihin menilai, erupsi atau letusan Gunung Anak
Krakatau sangat kecil kemungkinan untuk menimbulkan tsunami.
Baca juga: Kisah
Turis yang Selamat dari Terjangan Tsunami di Tanjung Lesung
"Kalau dari
erupsi atau letusannya itu kemungkinan tidak sampai menimbulkan tsunami karena
dari pantauan seismiknya juga erupsinya strombolian,
itu seperti lontaran
(semburan) lava pijar kayak air mancur tapi lava. Jadi kemungkinan kecil
ini," ujar Ahmad Solihin. Meski demikian, lanjut Solihin, ada dugaan
longsoran material di dalam air yang memicu peristiwa itu. Namun hal ini juga
masih perlu didalami dan diselidiki. "Dugaan sementara atau
probabilitasnnya paling besar longsoran atau enggak longsoran di lokasi lain
karena kita belum tahu itu. Atau mungkin juga dari badai semalam bisa
menyebabkan itu, jadi dari faktor cuaca. Cuma itu mungkin bukan ranah
kami," ujar Solihin.
sumber kompas .com
0 Response to "Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sunami di Perairan Selat Sunda"
Post a Comment